PENGERTIAN ETIKA
Oleh : Hj. Bahyati
Pengertian
etika menurut K.Bertens dalam bukunya ‘’ ETIKA’’ kata etika berasal dari bahasa
Yunani kuno ‘’ethos dalam bentuk tunggal mempunyai arti yaitu: tempat tinggal
yang biasa, padang rumput,kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak perasaan,
sikap.
Cara berpikir:
dalam bentuk jamak (ta, etha) artinya adat kebiasaan. Dan arti terakhir ini
yang menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah ‘’etika’’ oleh filosofi
Yunani besar Aristoteles (384-322 sm) sudah dipakai untuk menunjukan filsafat
moral.
Jadi berasal
dari asal usul ini ‘’etika’’ berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan.
Menurut
K.Bertens “etika sama dengan moral yang
berasal dari bahasa latin-mos jamak
mores yang berarti kebiasaan/adat.
Menurut frans Magnis-Susenao
mengartikan etika denga ilmu yang mencari
orientasi. Sedangkan moral adalah
‘’ajaran, ajakan, khotbah-khotbah,
patokan-patokan, kumpulan peraturan
lisan atau tulis tentang bagaimana manusia harus hidup agar menjadi manusia terbaik.
Sumber moral
berasal dari orang berwenang, seperti orang tua, guru, pemuka masyarakat, agama, tulisan oaring bijak dan sebagainya.
Etika dan agama
tidak bertentangan tapi etika sebagai cara interpretasi terhadap perintah atau hukum yang termuat dalam wahyu. Dan masalah-masalah moral yang baru yang
tidak langsung dibahas oleh wahyu.
Menurut
Prof.DR.H. Zainudin Ali. MA mengartikan
etika sebagai suatu tatanan perilaku
berdasarkan suatu system nilai dalam
masyarakat tertentu. Standar baik dan buruk adalah akal manusia (subyektif).
Ajaran moral
yaitu system nilai yang menjadi asas-asas perilaku bersumber dari Al-Qur’an, Assunah dan kesepakatan manusia pada waktu dan ruang tertentu sehingga dapat berubah.
Sedangkan akhlak yaitu system nilai yang menjadi asas perilaku manusia yang
bersumber dari Al-qur’an dan nilai-nilai alamiyah (sunnatullah).
Dalam buku etika individual ‘’Burhanudin Salam”
mengartikan arti moral yaitu ‘’ ilmu
yang mencari keselarasan perbuatan-perbuatan manusia dengan dasar yang
sedalam-dalamnya yang diperoleh dengan
akal budi manusia.
Suatu
sikap yang telah menjadi
sifat/karakter/menurut ilmu psikologi
dibnetuk oleh sedikitnya 4 pengaruh:
1.
Kebiasaan/ habit
2.
Pendidiikan
3.
Agama
4.
Kesadaran
jiwa/internal consciousness.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar